Hultah ke-90 NWDI di Anjani Diserbu Jemaah dari Seluruh Nusantara, Jadi Momentum Kebangkitan Pendidikan Islam
Klik86.com - Lombok Timur — Ribuan jemaah Nahdlatul Wathan (NW) dari berbagai penjuru Indonesia memadati kawasan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur, pada Minggu (12/10/2025). Peringatan Hari Ulang Tahun ke-90 Madrasah NWDI ini menjadi salah satu kegiatan keagamaan terbesar di Nusa Tenggara Barat, bahkan tercatat dihadiri oleh jamaah hingga mencapai ratusan ribu orang.
Sejak dini hari, arus kedatangan rombongan tak henti-henti. Jalan menuju pesantren padat oleh bus, mobil pribadi, dan sepeda motor yang membawa para jemaah dari berbagai daerah. Banyak di antara mereka yang sudah tiba sejak malam sebelumnya untuk memastikan dapat menyaksikan jalannya acara dari dekat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH. Muhammad Zainuddin Atsani, menyebut peringatan Hultah ke-90 sebagai tonggak penting untuk menegaskan kembali peran Nahdlatul Wathan dalam mencetak generasi berilmu dan berakhlak.
“Kami ingin melahirkan generasi yang kuat dalam iman, cerdas dalam berpikir, dan tangguh menghadapi perubahan teknologi,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa NWDI dan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan NW akan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritualitas yang menjadi jati diri pesantren.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Haji dan Umrah, Dr. KH. Irfan Yusuf Hasim, yang menyoroti akar keilmuan antara TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid dan KH. Hasyim Asy’ari — dua tokoh besar yang pernah menimba ilmu di Madrasah Assaulatiyah, Makkah.
“Kedua tokoh ini menunjukkan bahwa ilmu adalah alat perjuangan. Nahdlatul Wathan dan Nahdlatul Ulama tumbuh dari semangat yang sama — membangun peradaban dengan pendidikan,” ungkap Irfan.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah menghargai pesantren yang tetap mempertahankan independensi dan idealismenya dalam mendidik generasi bangsa. Selain itu, Irfan menyampaikan bahwa pemerintah tengah mengkaji ulang sistem pembagian kuota haji agar lebih proporsional bagi seluruh provinsi, termasuk NTB.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, dalam sambutannya menilai berdirinya Madrasah NWDI oleh Maulana Syaikh sembilan dekade lalu merupakan lompatan besar dalam sejarah pendidikan di Indonesia Timur.
“Langkah Maulana Syaikh mendirikan madrasah di tengah keterbatasan saat itu adalah bentuk revolusi senyap. Dari sinilah lahir ribuan lembaga yang meneruskan perjuangan mencerdaskan umat,” kata Iqbal.
Ia juga menegaskan bahwa peran pendidikan Islam perlu terus diperkuat untuk menghadapi era globalisasi yang menuntut keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan moralitas.
Ketua Panitia Hultah, H. Syamsu Rijal, menjelaskan bahwa peringatan kali ini mengangkat tema “Momentum Kesetiaan: Memperkokoh Komitmen Pendidikan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Menurutnya, berbagai kegiatan pra-acara seperti jalan sehat, lomba maraton, pawai motor, dan seminar internasional menjadi bentuk nyata semangat warga NW dalam memperingati usia ke-90 madrasah yang telah melahirkan banyak ulama dan tokoh nasional.
Dengan semarak bendera hijau NW yang berkibar di seluruh penjuru Anjani, peringatan Hultah ke-90 NWDI tidak hanya menjadi ajang nostalgia sejarah, tetapi juga simbol kebangkitan baru Nahdlatul Wathan dalam menguatkan peran pendidikan Islam di era digital menuju Indonesia Emas 2045.(red)