BREAKING NEWS

PPBI Lubuk Linggau Akan Ada Pameran dan Kontes Bonsai , Tingkat Nasional "Walikota Cup"


Ketua Panitia Pelaksana Azwar Paidy, (Kiri) dan Ketua PPBI Lubuklinggau- Musi Rawas Kiki Sanjaya, (Kanan)./ Foto: Istimewa


KLIK86,COM, LUBUK LINGGAU, — Komunitas Bonsai Kota Lubuk Linggau, bekerja sama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) cabang Lubuklinggau–Musi Rawas, akan menggelar Kontes dan Pameran Bonsai Internasional bertajuk "Walikota Cup" . Rabu (1/9/2025)

Kegiatan akan berlangsung pada Selasa 6 Oktober hingga 12 Oktober 2025 di Lapangan EX Kompi, di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuk Linggau.

Ketua PPBI Lubuklinggau- Musi Rawas Kiki Sanjaya, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Azwar Paidy, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-24 Kota Lubuk Linggau.

“Kita dari hasil rapat bersama anggota PPBI Lubuklinggau-Musi Rawas akan menyelenggarakan kontes tingkat nasional dengan nama Walikota Cup, dan Walikota Lubuklinggau  H Rachmat Hidayat dijadwalkan akan membuka acara secara resmi,” jelas Paidy sapaanya

Kelas Lomba dan Target Peserta

Kompetisi ini akan mempertandingkan berbagai kelas bonsai, mulai dari

Prospek Lokal dan Nasional,Pratama, Madya dan Utama

"Untuk panitia kita menargetkan keikutsertaan lebih dari 600 pot bonsai, dengan pendaftaran dibuka mulai 6 hingga 8 Oktober, dilanjutkan dengan penilaian pada 9–10 Oktober, dan pengumuman serta pembukaan resmi pada 11 Oktober 2025". Papar Paidy sapaanya

Peserta datang dari berbagai daerah, termasuk Riau, Lampung, Bengkulu, Jambi, Padang, Palembang, dan hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Dari luar Pulau Sumatera, tercatat ada peserta dari Pulau Jawa.

Penilaian akan dilakukan oleh 6 juri bersertifikasi nasional, di antaranya:Mayari (Bandung), Yanto (Bandung) Juri dari Bengkulu dan Palembang serta Dua juri asal Lubuklinggau: Parlin dan Ahmad Zaidan

Menurut Azwar Paidi, event ini bukan hanya untuk menampilkan keindahan bonsai, tetapi juga sebagai ajang peningkatan kreativitas masyarakat serta mendukung pelaku UMKM lokal.

“Visi misinya itu meningkatkan ekonomi kreatif dan menambah indeks kebahagiaan warga. Kita ingin masyarakat bisa menikmati hasil karya penghobi bonsai,” jelasnya.

Sementara itu Kiki menyampaikan juga sejak PPBI Lubuklinggau–Musi Rawas berdiri dan mulai mengadakan pameran nasional pada tahun 2004, geliat seni bonsai di wilayah ini semakin berkembang. Kini, Lubuklinggau telah melahirkan petani, seniman, hingga trainer bonsai muda yang karyanya diakui secara nasional.

“Dulu stan pameran banyak diisi dari luar kota, tapi tahun ini dari 6 stan, 5 di antaranya diisi oleh pengrajin dan seniman bonsai Lubuklinggau sendiri,” ujar Kiki.

Karya-karya bonsai dari Lubuklinggau bahkan pernah meraih penghargaan di event nasional seperti di Jambi, Siak, dan Rejang Lebong.

Penilaian bonsai dibagi ke dalam empat kelas:

1. Prospek: Pohon belum jadi tapi sudah menunjukkan arah gaya bonsai (natural, semi-natural, cascade, surealis, dsb.)

2. Pratama: Bonsai jadi tingkat awal, belum berstatus resmi

3. Madya: Bonsai lebih matang, bisa naik kelas jika masuk 10 besar

4. Utama: Kelas atas, mendekati kualitas bintang

"Bonsai dengan kelas bintang merupakan tingkat tertinggi, di mana bentuk dan penyempurnaan pohon sudah mendekati kesempurnaan—jejak kawat atau potongan hampir tidak terlihat". Ucap Kiki

Harga bonsai pun bisa fantastis. Beberapa bonsai kelas bintang pernah mencapai penawaran hingga Rp2,4 miliar, meski belum dilepas oleh pemiliknya.

"Kontes ini diharapkan bukan hanya menjadi ajang prestasi, tapi juga sarana memperkenalkan seni bonsai kepada masyarakat luas, serta membuktikan bahwa Lubuklinggau telah menjadi pusat perkembangan bonsai yang patut diperhitungkan di kancah nasional maupun internasional." Tambahnya. (Adi)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image